BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa yang terkenal dengan keanekaragaman dan
keunikannya. Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu
pulau. Masing-masing suku bangsa memiliki keanekaragaman kesenian tersendiri.
Pada kondisi saat ini kesenian banyak yang ditinggalkan, padahal kesenian merupakan
jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan hilangnya keanekaragaman seni
Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari pengaruh budaya luar
dan karakter mayarakat Indonesia yang suka meniru. Dalam menjaga kelestarian
seni Indonesia tersebut banyak cara yang dapat dilakukan sesuai dengan
kemampuan dan batasan-batasan yang ada. Jangan sampai di saat seni kita diambil
bangsa lain, baru kita menyadari betapa bagusnya nilai-nilai yang terkandung
dalam budaya kita itu sendiri. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin
lama semakin canggih serta perdagangan bebas yang telah terjadi di dunia
khususnya Indonesia telah meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak dan
tata krama pergaulan anak remaja, adat budaya Indonesia yang dulu katanya
Indonesia kaya akan seni budayanya kini terhapus semua oleh yang namanya
kemajuan zaman.
Perkembangan zaman era Globalisasi
sekarang ini amatlah pesat, sehingga membuat kita sering takjub dengan segala
penemuan-penemuan baru disegala bidang. Penemuan-penemuan baru yang lebih
banyak didominasi oleh negara-negara Barat tersebut dapat kita simak dan
saksikan melalui layar televisi, koran, internet dan sebagainya yang sering
membuat kita geleng-geleng kepala sebagai orang Indonesia yang hanya bisa
menikmati dan memakai penemuan orang-orang Barat tersebut. Penemuan-penemuan
baru tersebut merupakan sisi positif yang dapat kita ambil dari negara-negara
Barat itu sedangkan di negara-negara Barat itu sendiri makin maju dan modern
diiringi pula dengan bebasnya mereka dalam bertindak dan berperilaku dalam
kehidupan sehari-hari sehingga menjadi suatu kebiasaan yang membudaya.
Kebiasaan-kebiasaan orang Barat yang
telah membudaya tersebut hampir dapat kita saksikan setiap hari melalui media
elektronik dan cetak yang celakanya kesenian orang-orang Barat tersebut yang
sifatnya negatif dan cenderung merusak serta melanggar norma-norma ke timuran
kita sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-orang kita terutama para remaja
yang menginginkan kebebasan seperti orang-rang Barat.
B. Rumusan Masalah
Hal-hal yang akan penulis uraikan
dalam penulisan makalah tentang seni/kesenian ini yaitu:
1.
Apa
pengertian Seni?
2.
Bagaimana
sejarah seni di Indonesia?
3.
Apa
saja macam-macam seni di Indonesia?
4.
Apa
saja fungsi-fungsi seni?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui pengertian Seni.
2.
Untuk
mengetahui Bagaimana sejarah seni di Indonesia.
3.
Unntuk
mengetahui apa saja macam-macam seni di Indonesia.
4.
Untuk
mengetahui apa saja fungsi-fungsi seni
BAB II
PEMBAHASAN
A. pengertian Seni
Seni adalah suatu cara dari diri
kita sendiri untuk mengekspresikan sesuatu, yang mungkin tidak dapat kita
ungkapkan dengan kata-kata dan bisa dengan musik, bisa dengan lukisan, bisa
dengan tarian sesuai dengan cirikhasnya masing-masing.
Kata “seni” adalah sebuah kata yang
semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang
berbeda. Konon kata seni berasal dari kata “sani” yang artinya “Jiwa Yang
Luhur/ Ketulusan jiwa”. Dalam bahasa Inggris dengan istilah “ART” (artivisial)
yang artinya adalah barang/atau karya dari sebuah kegiatan. Jadi Seni juga bisa
disebut sebagai sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur
keindahan.
berikut ini beberapa pendapat
tentang pengertian seni:
a.
Ensiklopedia
Indonesia : Seni adalah penciptaan benda atau segala hal yang karena keindahan
bentuknya, orang senang melihat dan mendengarnya.
b.
Aristoteles
: seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai
suatu tujuan yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu.
c.
Ki
Hajar Dewantara : seni adalah indah, menurutnya seni adalah segala perbuatan
manusia yang timbul dan hidup perasaannya dan bersifat indah hingga dapat
menggerakkan jiwa perasaan manusia lainnya.
d.
Akhdiat
K. Mihardja : seni adalah kegiatan manusia yang merefleksikan kenyataan dalam
sesuatu karya, yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan
pengalaman tertentu dalam alam rohani sipenerimanya.
e.
Erich
Kahler : seni adalah suatu kegiatan manusia yang menjelajahi, menciptakan
realitas itu dengan symbol atau kiasan tentang keutuhan “dunia kecil” yang
mencerminkan “dunia besar”.
B. Macam
– Macam Seni
Di zaman sekarang ini seni memang
sangat berpengaruh terhadap perkembangan IPTEK. Kita tidak bisa terlepas dari
yang namanya seni, tanpa adanya seni hidup kita tidak akan indah, karena seni
merupakan hal pendukung terbentuknya keindahan. Misalnya saja rumah, tanpa
adanya rasa keindahan, maka rumah yang kita huni sekarang ini akan bermodel
kuno. Begitu juga dengan teknologi yang sekarang ini berkembang, pasti didukung
dengan adanya seni. Contohnya adalah motor, motor zaman dulu
dengan yang sekarang pasti mempunyai model yang berbeda. Pastinya yang sekarang
lebih bagus dari pada yang dulu. berikut ini adalah macam macam seni yang akan
dijelaskan secara umum :
a. Seni Rupa
Seni rupa merupakan salah satu cabang
kesenian. Seni rupa memiliki wujud pasti dan tetap yakni
dengan memanfaatkan unsur rupa sebagai salah satu wujud yang diklasifikasikan
ke dalam bentuk gambar, lukis, patung, grafis, kerajinan tangan, kriya, dan multimedia.
Kompetensi dasar yang harus dicapai
bidang seni rupa adalah meliputi kemampuan memahami dan
berkarya lukis, kemampuan memahami dan membuat patung, kemampuan memahami dan
berkarya grafis ,kemampuan memahami dan membuat kerajinan tangan, serta
kemampuan memahami dan berkarya atau membuat sarana multimedia. Terminologi in
pada dasarnya telah ditetapkan sebagai kecakapan seseorang yang mampu menguasai
bidang kerupawanan.
Seni rupa telah mengakar mulai zaman
animisme dan dinamisme hingga jaman melenium.Seni Rupa menjadi
salah satu bagian cabang seni yang secara performatif mempresentasikan wujud
yang kasat mata. Ilusi tentang wujud dapat diserap dan dirasakan ke dalam
klasifikasi bentuk seperti telah disebut pada bagian atas. Representasi
bentuk seni rupa dipertimbangkan secara sinergis melalui
perhelatan media yang digunakan sebagai dasar perwujudan rupa. Secara
kontekstual seni rupa merupakan wujud mediasi bentuk kasat
mata yang dekat ke arah perlambang gambar, lukis, patung, kerajinan tangan kriya
dan multimedia. berhubungan dengan unsur cabang kesenian.
b. Seni Musik
Unsur bunyi adalah elemen
utama seni musik. Unsur lain dalam bentuk harmoni, melodi dan
notasi musik merupakan wujud sarana yang diajarkan. Media seni musik adalah
vokal dan instrumen. Karakter musik instrumen dapat berbentuk alat musik Barat
dan alat musik Nusantara/tradisional. Jenis alat musik tradisional antara lain
terdiri dari seruling, gambang kromong, gamelan, angklung, rebana, kecapi, dan
kolintang serta arumba. Jenis alat musik Barat antara lain terdiri dari piano,
gitar, flute, drum, musik elektronik, sintetiserr, seksopon, dan terompet.
Kompetensi dasar yang harus dicapai
dalam mempelajari seni musik meliputi kemampuan memahami dan
berkarya musik, pemahaman pengetahuan musik mencakup harmoni, melodi dan notasi
musik serta kecerdasan musikal yang memungkinkan seseorang dapat beradaptasi
dengan perangkat musik secara cepat. Di sisi lain, kemampuan memahami dan
membuat notasi, kemampuan mengaransemen, serta praktik dasar maupun mahir dalam
banyak alat atau instrumen secara terampil, serta kemampuan memahami dan
membuat multimedia. Seni music yang lebih mempromosikan unsur bunyi
sebagai medium dasar musik lebih memiliki proporsi pada bunyi yang teratur,
bunyi yang berirama, serta paduan bunyi yang menjurus kepada eksperimental
bunyi secara harafiah tanpa ritme, melodi maupun harmoni. Seni music
banyak berkembang pada komunitas masyarakat yang memiliki aliran klasik,
ekspresionis, eksperimentalis, dan fluonsis dengan memetakan perkembangan musik
melalui bunyi-bunyian yang tidak berirama dan bernada. Seni musik tumbuh-kembang
sejak zaman Renaissance hingga abad milenium. Secara progresif aliran musik
yang berkembang pada saat ini lebih ke arah musik yang memiliki tonasi, interval,
dan harmoni secara varian.
Seni musik lebih transparan
dalam bentuk hasil karyanya. Bunyi sebagai media ungkap menjadi salah satu alat
komunikasi dalam menginternalisasikan makna bunyi ke dalam penerjemahan kuantum
dari pikiran aranjer(penata musik) ke penonton. Oleh sebab itu, dibutuhkan
pemaknaan artikulasi penataan musik terhadap cara penyampaian makna musik untuk
dapat dimengerti oleh penonton. Dengan demikian makna penataan musik semakin
mudah dipahami, dimengerti dan menjadi media komunikasi antara penata musik
dengan penghayat musiknya.
c. Seni Teater
Kompetensi dasar bidang seni
teater mencakup kemampuan memahami dan berkarya teater, kemampuan
memahami dan membuat naskah, kemampuan memahami berperan di bidang casting
kemampuan memahami dan membuat setting atau tata teknik pentas panggung dan
penciptaan suasananya sebagai perangkat tambahan dalam membidangi seni
teater.
Di sisi lain, kemampuan memahami
untuk berperan di luar dirinya adalah penguasaan khusus yang harus dikuasai
secara teknis dalam berkarya teater. Kemampuan memahami dan membuat sarana dan
prasarana perlengkapan berbasis multimedia adalah pendekatan aktual yang harus
dikuasai seorang dramawan dalam kaitannya dengan penyajian teater berbasis
teknologi. Seni teater juga sebagai bagian integral kesenian
memiliki media ungkap suara dalam wujud pemeranan. Cara atau teknik ini lebih
mengutamakan terciptanya casting, pembawaan, diksi, intonasi, pengaturan laring
dan faring secara konsisten adalah bagian penting dari penjelmaan profesi yang
harus dimiliki.
d. Seni Tari
Media ungkap tari adalah gerak.
Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsur estetis. Gerak dalam
tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu
dari koreografer. Keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan,
baik dari koreografer, peraga dan penikmat atau penonton.
Kompetensi dasar dalam
mempelajari seni tari mencakup praktik dasar dan mahir dalam
penguasaan gerak tari meliputi tari tradisional maupun tari garapan, kemampuan
memahami arah dan tujuan koreografer dalam konsep koreografi kelompok.
Kemampuan memahami an berkarya tari (koreografi) adalah keterampilan khusus
berhubungan dengan kepekaan koreografi, di sisi lain diharapkan memiliki
kepekaan memahami aspek-aspek tari dan aspek keindahan secara teknis. Sebagai
penyesuaian abad modern, kemampuan memahami dan membuat perangkat multimedia
hubungannya dengan tari adalah bentuk penyesuaian sumber daya manusia dalam
adaptasinya dengan teknologi. Perwujudan ekspresi budaya melalui gerak yang
dijiwai serta diikat nilai-nilai budaya menjadi patokan dasar atau standar ukur
tari untuk dikaji menjadi bentuk tari-tarian daerah di Indonesia. Sebagai salah
satu unsur terpenting kesenian di Indonesia dalam wujud performa gerak,
dibutuhkan adanya kehidupan sosial dan spiritual masyarakat pendukungnya. Peran
dan fungsi tarian yang begitu penting hingga kini pada puncak kesenian daerah
menjadi simbol dan puncak tari sebagai budaya di daerah yang bersangkutan.
Jenis tari yang telah menjadi puncak budaya daerah sangat erat untuk dijadikan
sebagai tarian yang diunggulkan daerah.di mana tarian tersebut berasal.
Beraneka ragam tari-tarian yang
diwarisi masyarakat daerah di Indonesia baik yang sakral maupun yang sekuler,
tradisional maupun nontradisional. Bentuk tarian dari zaman prasejarah hingga
zaman modern, produk dari zaman tertentu membantu sejarah kehidupan tarian
untuk dapat tumbuh-kembang hingga akhir zaman.Seni tari memerlukan
media gerak. Gerak murni atau wantah tidak memiliki maksud-maksud tertentu.
Gerak maknawi memiliki makna maksud-maksud tertentu dan apabila dibangun dengan
unsur keindahan, maka gerakan tari semakin halus, estetis, dan geraknya
memiliki bangunan ekspresi bentuk yang diungkapkan manusia untuk dinikmati.Seni
tari banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dinamisme dan animisme. Oleh
sebab itu, sejak zaman dulu tarian sudah memiliki peran fungsi yang sentral
dalam kehidupan beragama. Peran tari dalam upacara terkait dengan cara dan
tujuan yang terkait dalam prosesi suatu upacara keagamanaan atau ritual. Seni
tari mewariskan bentuk-bentuk tradisi maupun nontradisi. Sifat—fungsi
magis-ritual yang dipengaruhi kepercayaan animisme dinamisme mampu menjadi
kekuatan sentral dalam setiap upacara keagamaan. Dalam perkembangannya, seni
taritradisional pada akhirnya mewariskan seni pertunjukan baru dan inovatif
melalui dramatari prembun, hingga sendratari jenis kesenian yang lahir pada
zaman modern. Pada masyarakat modern yang dinamis ini, kehadiran seni
tari memerlukan hadirnya penari yang baik, guru-guru tari yang
profesional, dan pemikir-pemikir yang mampu merumuskan masa depan tari secara
proporsional. Oleh sebab itu, beberapa hal harus diperhatikan menyangkut
penguasaan teknik tari agar dapat memenuhi syarat sebagai penari yang
profesional.
e. Kerajinan Tangan
Cabang kesenian ini pada dasarnya
memprioritaskan kepada keterampilan tangan dalam bentuk benda hasil kerajinan.
Hal kerajinan tangan mencakup unsur-unsur bordir, renda, seni
lipat,seni dekoratif, serta seni yang menekankan keterampilan tangan. Seni dan
pengetahuan lain dapat dipahami dan diketahui oleh pembaca dalam upaya
pengembangan kepribadian dan keanekaragaman. Dalam suatu kehidupan akan terasa
hambar dan gersang apabila kita tidak memiliki kesenian. Kesenian dapat
menyempitkan aspek budaya dan memperluas cakrawala serta keanekaragaman
pengetahuan seseorang. Secara aktual kesenian yang ada berwujud musik, rupa,
teater, dan tari secara multilingual, multikultural, dan multidimensional.
Pada akhir ulasan ini dapat
diakumulasi, mana cabang seni yang paling kalian senangi. Coba berilah contoh
salah satu cabang seni yang paling kamu senangi dalam bentuk karya seni yang
pernah kalian buat atau kalian kenali.
f. Seni Berwawasan Teknologi
Pertumbuhan perkembangan ilmu
pengetahuan secara signifikan mampu mengadopsi berbagai penerapan pengetahuan
ke dalam munculnya cabang pengetahuan baru.Salah satu reformasi di bidang
pengetahuan yang berhubungan dengan seni adalah munculnya cabang seni
berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih.
Cabang pengetahuan seni yang
berhubungan dengan pemanfaatan teknologi adalah munculnya cabang seni, seperti
seni peran (khususnys sinetron), pendokumentasian (sinema), audio-visual
(keproduseran) dan lain-lain. Wahana penjajagan pengetahuan di bidang yang
berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih tersebut memunculkan garapan
pengetahuan di bidang seni peran dan adaptasinya. Munculnya cabang seni
berwawasan teknologi menjadi pertanda bahwa wahana pengembangan seni dan
pengetahuan kesenian dalam kaitannya dengan wawasan teknologi mampu
mengadaptasikan pengetahuan baru sebagai wadah penuangan bakat-bakat seni
berhubungan dengan penggunaan alat-alat canggih.
C. Sifat Dasar Seni
Terdapat 5 ciri yang merupakan sifat
dasar seni (The Liang Gie, 1976) yang meliputi :
a. Sifat
kreatif dari seni. Seni merupakan suatu rangkaian kegiatan manusia yang selalu
mencipta karya baru.
b. Sifat
individualitas dari seni. Karya seni yang diciptakan oleh seorang seniman
merupakan karya yang berciri personal, Subyektif dan individual.
c. Nilai
ekspresi atau perasaan. Dalam mengapresiasi dan menilai suatu karya seni harus
memakai kriteria atau ukuran perasaan estetis. Seniman mengekspresikan perasaan
estetisnya ke dalam karya seninya lalu penikmat seni (apresiator) menghayati,
memahami dan mengapresiasi karya tersebut dengan perasaannya.
d. Keabadian
sebab seni dapat hidup sepanjang masa. Konsep karya seni yang dihasilkan oleh
seorang seniman dan diapresiasi oleh masyarakat tidak dapat ditarik kembali
atau terhapuskan oleh waktu.
e. Semesta
atau universal sebab seni berkembang di seluruh dunia dan di sepanjang waktu.
Seni tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Sejak jaman pra sejarah
hingga jaman modern ini orang terus membuat karya seni dengan beragam fungsi
dan wujudnya sesuai dengan perkembangan masyarakatnya.
D. Struktur Seni
The Liang Gie (1976) menjelaskan
bahwa dalam semua jenis kesenian terdapat unsur- unsur yang membangun karya
seni sebagai berikut:
a. Struktur
seni merupakan tata hubungan sejumlah unsur-unsur seni yang membentuk suatu
kesatuan karya seni yang utuh. Contoh struktur seni dalam bidang seni rupa
adalah garis, warna, bentuk, bidang dan tekstur. Bidang seni musik adalah irama
dan melodi. Bidang seni tari adalah wirama, wirasa dan wiraga. Bidang seni
teater adalah gerak, suara dan lakon.
b. Tema
merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide pokok suatu karya
seni dapat dipahami atau dikenal melalui pemilihan subject matter (pokok soal)
danjudul karya. Pokok soal dapat berhubungan dengan niat estetis atau nilai
kehidupan, yakni berupa: objek alam, alam kebendaan, suasana atau peristiwa
yang metafora atau alegori. Namun tidak semua karya memiliki tema melainkan
kritik.
c. Medium
adalah sarana yang digunakan dalam mewujudkan gagasan menjadi suatu karya seni
melalui pemanfaatan material atau bahan dan alat serta penguasaan teknik
berkarya. Tana medium tak ada karya seni.
d. Gaya
atau style dalam karya seni merupakan ciri ekspresi personal yang khas dari si
seniman dalam menyajikan karyanya. Menurut Soedarso SP (1987), gaya adalah ciri
bentuk luar yang melekat pada wujud karya seni, sedangkan aliran berkaitan
dengan isi karya seni yang merefleksikan pandangan atau prinsip si seniman
dalam menanggapai sesuatu.
E. Nilai Seni
Menurut (Purwadarminto, 1976), kata
“nilai” diartikan sebagai harga, kadar, mutu atau kualitas. Untuk mempunyai
nilai maka sesuatu harus memiliki sifat-sifat yang penting yang bermutu atau
berguna dalam kehidupan manusia. Dalam estetika, “nilai” diartikan sebagai
keberhargaan (worth) dan kebaikan (goodness). Menurut Koentjaraningrat,“nilai”
berarti suatu ide yang paling baik, yang menjunjung tinggi dan menjadi pedoman
manusia/masyarakat dalam bertingkah laku, mengapresiasi cinta, keindahan,
keadilan, dan sebagainya Nilai seni dipahami dalam pengertian kualitas yang
terdapat dalam karya seni, baik kualitas yang bersifat kasat mata maupun yang
tidak kasat mata. Nilai-nilai yang dimiliki karya seni merupakan manifestasi
dari nilai-nilai yang dihayati oleh seniman/seniwati dalam lingkungan sosial
budaya masyarakat yang kemudian diekspresikan daam wujud karya seni dan
dikomunikasikan kepada penikmatnya (publik seni).
Menurut The Liang Gie jenis nilai
yang melekat pada seni mencakup:
1) nilai keindahan,
Nilai keindahan dapat pula disebut
nilai estetis, merupakan salah satu persoalan estetis yang menurut cakupan
pengertiannya dapat dibedakan menurut luasnya pengertian,yakni:
a. keindahan dalam arti luas (keindahan
seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual),
b. keindahan dalam arti estetis
murni,
c. keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya
dengan penglihatan. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan
penglihatan pada prinsipnya mengkaji tentang hakikat keindahan dan kriteria
keindahan yang terdapat di alam, dalam karya seni dan benda-benda lainnya.
2) nilai pengetahuan,
3) nilai kehidupan.
F. Fungsi dan Tujuan Seni
a. Fungsi
Religi/Keagamaan
Karya seni sebagi pesan religi atau
keagamaan. Contoh : kaligrafi, busana muslim/muslimah, dan lagu-lago rohani
Seni yang digunakan untuk sebuah upacara yang berhubungan dengan upacara
kelahiran, kematian, ataupun pernikahan. Contoh : Gamelan yang dimainkan pada
upacara Ngaben di Bali yakni gamelan Luwang, Angklung, dan Gambang. Gamelan di
Jawa Gamelan Kodhok Ngorek, Monggang, dan Ageng.
b. Fungsi
Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan
misalnya musik. Contoh : Ansambel karena didalamnya terdapat kerjasama,
Angklung dan Gamelan juga bernilai pendidikan dikarenakan kesenian tersebut
mempunyai nilai sosial, kerjasama, dan disiplin. Pelajaran menggunakan bantuan
karya seni. Contoh : gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah atau
dokumenter, poster, lagu anak-anak, alat peraga IPA.
c. Fungsi
Komunikasi
Seni dapat digunakan sebagai alat
komunikasi seperti pesan, kritik sosial, kebijakan, gagasan, dan memperkenalkan
produk kepada masyarakat. Melalui media seni tertentu seperti, wayang kulit,
wayang orang dan seni teater, dapat pula syair sebuah lagu yang mempunyai
pesan, poster, drama komedi, dan reklame.
d. Fungsi
Rekreasi/Hiburan
Seni yang berfungsi sebagai sarana
melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan, Sebuah pertunjukan khusus untuk
berekspresi atau mengandung hiburan, kesenian yang tanpa dikaitkan dengan
sebuah upacara ataupun dengan kesenian lain.
e. Fungsi
Artistik
Seni yang berfungsi sebagai media
ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersial,
misalnya terdapat pada musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa
kontemporer, tidak bias dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati
para seniman dan komunitasnya.
f. Fungsi
Guna (seni terapan)
Karya seni yang dibuat tanpa
memperhitungkan kegunaannya kecuali sebagai media ekspresi disebut sebagai
karya seni murni, sebaliknya jika dalam proses penciptaan seniman harus
mempertimbangkan aspek kegunaan, hasil karya seni ini disebut seni guna atau
seni terapan. Contoh : Kriya, karya seni yang dapat dipergunakan untuk
perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dai gerabah dan rotan.
g. Fungsi
Seni untuk Kesehatan (Terapi)
Pengobatan untuk penderita gangguan
physic ataupun medis dapat distimulasi melalui terapi musik, jenis musik
disesuaikan dengan latar belakang kehidupan pasien. Terapi musik telah terbukti
mampu digunakan untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis
trauma pada suatu kejadian, dan lain-lain. Menurut Siegel (1999) menyatakan
bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan yang dapat
merangsang sistem limbic jarikan neuron otak. Menurut Gregorian bahwa
gamelandapat mempertajam pikiran.
G. Apresiasi Seni
Apresiasi Seni adalah menikmati,
menghayati dan merasakan suatu objek atau karya seni lebih tepat lagi dengan
mencermati karya seni dengan mengerti dan peka terhadap segi-segi estetiknya,
sehingga mampu menikmati dan memaknai karya-karya tersebut dengan semestinya.
Effendi.S.E, mengungkapkan bahwa apresiasi adalah mengenali karya sehingga
menumbuhkan pengertian, penghargaan, kepekaan untuk mencermatikelebihan dan
kekurangan terhadap karya.
Kegiatan apresiasi meliputi :
a. Persepsi
Kegiatan mengenalkan pada anak didik akan bentuk-bentuk
karya seni di Indonesia, misalnya, mengenalkan tari-tarian, musik, rupa, dan
teater yang berkembang di Indonesia, baik tradisi, maupun moderen Pada kegiatan
persepsi kita dapat mengarahkan dan meningkatkan kemampuan dengan
mengidentifikasi bentuk seni.
b. Pengetahuan
Pemberian pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik
tentang sejarah seni yang diperkenalkan, maupun istilah-istilah yang biasa
digunakan di masing-masingbidang seni.
c. Pengertian
Membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni,
berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik.
d. Analisis
Mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang sedang
dipelajari, menafsir objek yang diapresiasi.
e. Penilaian
Melakukan penilaian tehadap karya-karya seni yang
diapresiasi, baik secara subyektif maupun obyektif.
f. Apresiasi
Menurut Soedarso (1987) ada tiga pendekatan dalam melakukan
apresiasi yakni : 1). pendekatan aplikatif, 2). pendekatan kesejarahan, 3).
Pendekatan problematik. Pendekatan aplikatif, adalah pendekatan dengan cara
melakukan sendiri macam-macamkegiatan seni. Pendekatan kesejarahan adalah,
dengan cara menganalisis dari sisiperiodisasi dan asal usulnya. Sedangkan
pendekatan problematik, dengan caramemahami permasalahan di dalam seni. Seorang
pengamat akan berbeda dengan pengamat lainnya dalam menilai sebua pertunjukan
seni. Hal ini didasarkan pada pengalaman estetik, dan latar belakang pendidikan
yang berbeda.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Indonesia adalah bangsa yang terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya. Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau. Masing-masing suku bangsa memiliki keanekaragaman kesenian tersendiri. Pada kondisi saat ini kesenian banyak yang ditinggalkan, padahal kesenian merupakan jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan hilangnya keanekaragaman seni Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari pengaruh budaya luar dan karakter mayarakat Indonesia yang suka meniru. Dalam menjaga kelestarian seni Indonesia tersebut banyak cara yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan batasan-batasan yang ada. Jangan sampai di saat seni kita diambil bangsa lain, baru kita menyadari betapa bagusnya nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kita itu sendiri. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin lama semakin canggih serta perdagangan bebas yang telah terjadi di dunia khususnya Indonesia telah meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak dan tata krama pergaulan anak remaja, adat budaya Indonesia yang dulu katanya Indonesia kaya akan seni budayanya kini terhapus semua oleh yang namanya kemajuan zaman.
Indonesia adalah bangsa yang terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya. Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau. Masing-masing suku bangsa memiliki keanekaragaman kesenian tersendiri. Pada kondisi saat ini kesenian banyak yang ditinggalkan, padahal kesenian merupakan jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan hilangnya keanekaragaman seni Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari pengaruh budaya luar dan karakter mayarakat Indonesia yang suka meniru. Dalam menjaga kelestarian seni Indonesia tersebut banyak cara yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan batasan-batasan yang ada. Jangan sampai di saat seni kita diambil bangsa lain, baru kita menyadari betapa bagusnya nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kita itu sendiri. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin lama semakin canggih serta perdagangan bebas yang telah terjadi di dunia khususnya Indonesia telah meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak dan tata krama pergaulan anak remaja, adat budaya Indonesia yang dulu katanya Indonesia kaya akan seni budayanya kini terhapus semua oleh yang namanya kemajuan zaman.
Perkembangan
zaman era Globalisasi sekarang ini amatlah pesat, sehingga membuat kita sering
takjub dengan segala penemuan-penemuan baru disegala bidang.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar