Alvi upm

Sabtu, 17 Mei 2014

Makalah ISBD

BAB I
PENDAHULUAN
      A.   Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa yang  terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya. Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau. Masing-masing suku bangsa memiliki keanekaragaman kesenian tersendiri. Pada kondisi saat ini kesenian banyak yang ditinggalkan, padahal kesenian merupakan jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan hilangnya keanekaragaman seni Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari pengaruh budaya luar dan karakter mayarakat Indonesia yang suka meniru. Dalam menjaga kelestarian seni Indonesia tersebut banyak cara yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan batasan-batasan yang ada. Jangan sampai di saat seni kita diambil bangsa lain, baru kita menyadari betapa bagusnya nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kita itu sendiri. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin lama semakin canggih serta perdagangan bebas yang telah terjadi di dunia khususnya Indonesia telah meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak dan tata krama pergaulan anak remaja, adat budaya Indonesia yang dulu katanya Indonesia kaya akan seni budayanya kini terhapus semua oleh yang namanya kemajuan zaman.
Perkembangan zaman era Globalisasi sekarang ini amatlah pesat, sehingga membuat kita sering takjub dengan segala penemuan-penemuan baru disegala bidang. Penemuan-penemuan baru yang lebih banyak didominasi oleh negara-negara Barat tersebut dapat kita simak dan saksikan melalui layar televisi, koran, internet dan sebagainya yang sering membuat kita geleng-geleng kepala sebagai orang Indonesia yang hanya bisa menikmati dan memakai penemuan orang-orang Barat tersebut. Penemuan-penemuan baru tersebut merupakan sisi positif yang dapat kita ambil dari negara-negara Barat itu sedangkan di negara-negara Barat itu sendiri makin maju dan modern diiringi pula dengan bebasnya mereka dalam bertindak dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi suatu kebiasaan yang membudaya.
Kebiasaan-kebiasaan orang Barat yang telah membudaya tersebut hampir dapat kita saksikan setiap hari melalui media elektronik dan cetak yang celakanya kesenian orang-orang Barat tersebut yang sifatnya negatif dan cenderung merusak serta melanggar norma-norma ke timuran kita sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-orang kita terutama para remaja yang menginginkan kebebasan seperti orang-rang Barat.

     B.   Rumusan Masalah
Hal-hal yang akan penulis uraikan dalam penulisan makalah tentang seni/kesenian ini yaitu:
1.      Apa pengertian Seni?
2.      Bagaimana sejarah seni di Indonesia?
3.      Apa saja macam-macam seni di Indonesia?
4.      Apa saja fungsi-fungsi seni?
     C.   Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui  pengertian Seni.
2.      Untuk mengetahui Bagaimana sejarah seni di Indonesia.
3.      Unntuk mengetahui apa saja macam-macam seni di Indonesia.
4.      Untuk mengetahui apa saja fungsi-fungsi seni



BAB II
PEMBAHASAN

      A.   pengertian Seni
Seni adalah suatu cara dari diri kita sendiri untuk mengekspresikan sesuatu, yang mungkin tidak dapat kita ungkapkan dengan kata-kata dan bisa dengan musik, bisa dengan lukisan, bisa dengan tarian sesuai dengan cirikhasnya masing-masing.
Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata “sani” yang artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Dalam bahasa Inggris dengan istilah “ART” (artivisial) yang artinya adalah barang/atau karya dari sebuah kegiatan. Jadi Seni juga bisa disebut sebagai sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan. 

berikut ini beberapa pendapat tentang pengertian seni:
a.                Ensiklopedia Indonesia : Seni adalah penciptaan benda atau segala hal yang karena keindahan bentuknya, orang senang melihat dan mendengarnya.
b.                Aristoteles : seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu.
c.                Ki Hajar Dewantara : seni adalah indah, menurutnya seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan hidup perasaannya dan bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia lainnya.
d.               Akhdiat K. Mihardja : seni adalah kegiatan manusia yang merefleksikan kenyataan dalam sesuatu karya, yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani sipenerimanya.
e.                Erich Kahler : seni adalah suatu kegiatan manusia yang menjelajahi, menciptakan realitas itu dengan symbol atau kiasan tentang keutuhan “dunia kecil” yang mencerminkan “dunia besar”.
 B.   Macam – Macam Seni
Di zaman sekarang ini seni memang sangat berpengaruh terhadap perkembangan IPTEK. Kita tidak bisa terlepas dari yang namanya seni, tanpa adanya seni hidup kita tidak akan indah, karena seni merupakan hal pendukung terbentuknya keindahan. Misalnya saja rumah, tanpa adanya rasa keindahan, maka rumah yang kita huni sekarang ini akan bermodel kuno. Begitu juga dengan teknologi yang sekarang ini berkembang, pasti didukung dengan adanya seni. Contohnya adalah motor, motor  zaman dulu dengan yang sekarang pasti mempunyai model yang berbeda. Pastinya yang sekarang lebih bagus dari pada yang dulu. berikut ini adalah macam macam seni yang akan dijelaskan secara umum :
      a.    Seni Rupa
Seni rupa  merupakan salah satu cabang kesenian. Seni rupa memiliki wujud pasti dan tetap yakni dengan memanfaatkan unsur rupa sebagai salah satu wujud yang diklasifikasikan ke dalam bentuk gambar, lukis, patung, grafis, kerajinan tangan, kriya, dan multimedia.
Kompetensi dasar yang harus dicapai bidang seni rupa adalah meliputi kemampuan memahami dan berkarya lukis, kemampuan memahami dan membuat patung, kemampuan memahami dan berkarya grafis ,kemampuan memahami dan membuat kerajinan tangan, serta kemampuan memahami dan berkarya atau membuat sarana multimedia. Terminologi in pada dasarnya telah ditetapkan sebagai kecakapan seseorang yang mampu menguasai bidang kerupawanan.
Seni rupa telah mengakar mulai zaman animisme dan dinamisme hingga jaman melenium.Seni Rupa menjadi salah satu bagian cabang seni yang secara performatif mempresentasikan wujud yang kasat mata. Ilusi tentang wujud dapat diserap dan dirasakan ke dalam klasifikasi bentuk seperti telah disebut pada bagian atas. Representasi bentuk seni rupa dipertimbangkan secara sinergis melalui perhelatan media yang digunakan sebagai dasar perwujudan rupa. Secara kontekstual seni rupa merupakan wujud mediasi bentuk kasat mata yang dekat ke arah perlambang gambar, lukis, patung, kerajinan tangan kriya dan multimedia. berhubungan dengan unsur cabang kesenian.
      b.    Seni Musik
Unsur bunyi adalah elemen utama seni musik. Unsur lain dalam bentuk harmoni, melodi dan notasi musik merupakan wujud sarana yang diajarkan. Media seni musik adalah vokal dan instrumen. Karakter musik instrumen dapat berbentuk alat musik Barat dan alat musik Nusantara/tradisional. Jenis alat musik tradisional antara lain terdiri dari seruling, gambang kromong, gamelan, angklung, rebana, kecapi, dan kolintang serta arumba. Jenis alat musik Barat antara lain terdiri dari piano, gitar, flute, drum, musik elektronik, sintetiserr, seksopon, dan terompet.
Kompetensi dasar yang harus dicapai dalam mempelajari seni musik meliputi kemampuan memahami dan berkarya musik, pemahaman pengetahuan musik mencakup harmoni, melodi dan notasi musik serta kecerdasan musikal yang  memungkinkan seseorang dapat beradaptasi dengan perangkat musik secara cepat. Di sisi lain, kemampuan memahami dan membuat notasi, kemampuan mengaransemen, serta praktik dasar maupun mahir dalam banyak alat atau instrumen secara terampil, serta kemampuan memahami dan membuat multimedia. Seni music yang lebih mempromosikan unsur bunyi sebagai medium dasar musik lebih memiliki proporsi pada bunyi yang teratur, bunyi yang berirama, serta paduan bunyi yang menjurus kepada eksperimental bunyi secara harafiah tanpa ritme, melodi maupun harmoni. Seni music banyak berkembang pada komunitas masyarakat yang memiliki aliran klasik, ekspresionis, eksperimentalis, dan fluonsis dengan memetakan perkembangan musik melalui bunyi-bunyian yang tidak berirama dan bernada. Seni musik tumbuh-kembang sejak zaman Renaissance hingga abad milenium. Secara progresif aliran musik yang berkembang pada saat ini lebih ke arah musik yang memiliki tonasi, interval, dan harmoni secara varian.
Seni musik lebih transparan dalam bentuk hasil karyanya. Bunyi sebagai media ungkap menjadi salah satu alat komunikasi dalam menginternalisasikan makna bunyi ke dalam penerjemahan kuantum dari pikiran aranjer(penata musik) ke penonton. Oleh sebab itu, dibutuhkan pemaknaan artikulasi penataan musik terhadap cara penyampaian makna musik untuk dapat dimengerti oleh penonton. Dengan demikian makna penataan musik semakin mudah dipahami, dimengerti dan menjadi media komunikasi antara penata musik dengan penghayat musiknya.
     c.  Seni Teater
Kompetensi dasar bidang seni teater mencakup kemampuan memahami dan berkarya teater, kemampuan memahami dan membuat naskah, kemampuan memahami berperan di bidang casting kemampuan memahami dan membuat setting atau tata teknik pentas panggung dan penciptaan suasananya sebagai perangkat tambahan dalam membidangi seni teater.
Di sisi lain, kemampuan memahami untuk berperan di luar dirinya adalah penguasaan khusus yang harus dikuasai secara teknis dalam berkarya teater. Kemampuan memahami dan membuat sarana dan prasarana perlengkapan berbasis multimedia adalah pendekatan aktual yang harus dikuasai seorang dramawan dalam kaitannya dengan penyajian teater berbasis teknologi. Seni teater juga sebagai bagian integral kesenian memiliki media ungkap suara dalam wujud pemeranan. Cara atau teknik ini lebih mengutamakan terciptanya casting, pembawaan, diksi, intonasi, pengaturan laring dan faring secara konsisten adalah bagian penting dari penjelmaan profesi yang harus dimiliki.
      d.    Seni Tari
Media ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsur estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan penikmat atau penonton.
Kompetensi dasar dalam mempelajari seni tari mencakup praktik dasar dan mahir dalam penguasaan gerak tari meliputi tari tradisional maupun tari garapan, kemampuan memahami arah dan tujuan koreografer dalam konsep koreografi kelompok. Kemampuan memahami an berkarya tari (koreografi) adalah keterampilan khusus berhubungan dengan kepekaan koreografi, di sisi lain diharapkan memiliki kepekaan memahami aspek-aspek tari dan aspek keindahan secara teknis. Sebagai penyesuaian abad modern, kemampuan memahami dan membuat perangkat multimedia hubungannya dengan tari adalah bentuk penyesuaian sumber daya manusia dalam adaptasinya dengan teknologi. Perwujudan ekspresi budaya melalui gerak yang dijiwai serta diikat nilai-nilai budaya menjadi patokan dasar atau standar ukur tari untuk dikaji menjadi bentuk tari-tarian daerah di Indonesia. Sebagai salah satu unsur terpenting kesenian di Indonesia dalam wujud performa gerak, dibutuhkan adanya kehidupan sosial dan spiritual masyarakat pendukungnya. Peran dan fungsi tarian yang begitu penting hingga kini pada puncak kesenian daerah menjadi simbol dan puncak tari sebagai budaya di daerah yang bersangkutan. Jenis tari yang telah menjadi puncak budaya daerah sangat erat untuk dijadikan sebagai tarian yang diunggulkan daerah.di mana tarian tersebut berasal.
Beraneka ragam tari-tarian yang diwarisi masyarakat daerah di Indonesia baik yang sakral maupun yang sekuler, tradisional maupun nontradisional. Bentuk tarian dari zaman prasejarah hingga zaman modern, produk dari zaman tertentu membantu sejarah kehidupan tarian untuk dapat tumbuh-kembang hingga akhir zaman.Seni tari memerlukan media gerak. Gerak murni atau wantah tidak memiliki maksud-maksud tertentu. Gerak maknawi memiliki makna maksud-maksud tertentu dan apabila dibangun dengan unsur keindahan, maka gerakan tari semakin halus, estetis, dan geraknya memiliki bangunan ekspresi bentuk yang diungkapkan manusia untuk dinikmati.Seni tari banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dinamisme dan animisme. Oleh sebab itu, sejak zaman dulu tarian sudah memiliki peran fungsi yang sentral dalam kehidupan beragama. Peran tari dalam upacara terkait dengan cara dan tujuan yang terkait dalam prosesi suatu upacara keagamanaan atau ritual. Seni tari mewariskan bentuk-bentuk tradisi maupun nontradisi. Sifat—fungsi magis-ritual yang dipengaruhi kepercayaan animisme dinamisme mampu menjadi kekuatan sentral dalam setiap upacara keagamaan. Dalam perkembangannya, seni taritradisional pada akhirnya mewariskan seni pertunjukan baru dan inovatif melalui dramatari prembun, hingga sendratari jenis kesenian yang lahir pada zaman modern. Pada masyarakat modern yang dinamis ini, kehadiran seni tari memerlukan hadirnya penari yang baik, guru-guru tari yang profesional, dan pemikir-pemikir yang mampu merumuskan masa depan tari secara proporsional. Oleh sebab itu, beberapa hal harus diperhatikan menyangkut penguasaan teknik tari agar dapat memenuhi syarat sebagai penari yang profesional.
e.    Kerajinan Tangan
Cabang kesenian ini pada dasarnya memprioritaskan kepada keterampilan tangan dalam bentuk benda hasil kerajinan. Hal kerajinan tangan mencakup unsur-unsur bordir, renda, seni lipat,seni dekoratif, serta seni yang menekankan keterampilan tangan. Seni dan pengetahuan lain dapat dipahami dan diketahui oleh pembaca dalam upaya pengembangan kepribadian dan keanekaragaman. Dalam suatu kehidupan akan terasa hambar dan gersang apabila kita tidak memiliki kesenian. Kesenian dapat menyempitkan aspek budaya dan memperluas cakrawala serta keanekaragaman pengetahuan seseorang. Secara aktual kesenian yang ada berwujud musik, rupa, teater, dan tari secara multilingual, multikultural, dan multidimensional.
Pada akhir ulasan ini dapat diakumulasi, mana cabang seni yang paling kalian senangi. Coba berilah contoh salah satu cabang seni yang paling kamu senangi dalam bentuk karya seni yang pernah kalian buat atau kalian kenali.


f.     Seni Berwawasan Teknologi
Pertumbuhan perkembangan ilmu pengetahuan secara signifikan mampu mengadopsi berbagai penerapan pengetahuan ke dalam munculnya cabang pengetahuan baru.Salah satu reformasi di bidang pengetahuan yang berhubungan dengan seni adalah munculnya cabang seni berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih.
Cabang pengetahuan seni yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi adalah munculnya cabang seni, seperti seni peran (khususnys sinetron), pendokumentasian (sinema), audio-visual (keproduseran) dan lain-lain. Wahana penjajagan pengetahuan di bidang yang berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih tersebut memunculkan garapan pengetahuan di bidang seni peran dan adaptasinya. Munculnya cabang seni berwawasan teknologi menjadi pertanda bahwa wahana pengembangan seni dan pengetahuan kesenian dalam kaitannya dengan wawasan teknologi mampu mengadaptasikan pengetahuan baru sebagai wadah penuangan bakat-bakat seni berhubungan dengan penggunaan alat-alat canggih.
      C.   Sifat Dasar Seni
Terdapat 5 ciri yang merupakan sifat dasar seni (The Liang Gie, 1976) yang meliputi :
a.       Sifat kreatif dari seni. Seni merupakan suatu rangkaian kegiatan manusia yang selalu mencipta karya baru.
b.      Sifat individualitas dari seni. Karya seni yang diciptakan oleh seorang seniman merupakan karya yang berciri personal, Subyektif dan individual.
c.       Nilai ekspresi atau perasaan. Dalam mengapresiasi dan menilai suatu karya seni harus memakai kriteria atau ukuran perasaan estetis. Seniman mengekspresikan perasaan estetisnya ke dalam karya seninya lalu penikmat seni (apresiator) menghayati, memahami dan mengapresiasi karya tersebut dengan perasaannya.
d.      Keabadian sebab seni dapat hidup sepanjang masa. Konsep karya seni yang dihasilkan oleh seorang seniman dan diapresiasi oleh masyarakat tidak dapat ditarik kembali atau terhapuskan oleh waktu.
e.       Semesta atau universal sebab seni berkembang di seluruh dunia dan di sepanjang waktu. Seni tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Sejak jaman pra sejarah hingga jaman modern ini orang terus membuat karya seni dengan beragam fungsi dan wujudnya sesuai dengan perkembangan masyarakatnya.


      D.   Struktur Seni
The Liang Gie (1976) menjelaskan bahwa dalam semua jenis kesenian terdapat unsur- unsur yang membangun karya seni sebagai berikut:
a.       Struktur seni merupakan tata hubungan sejumlah unsur-unsur seni yang membentuk suatu kesatuan karya seni yang utuh. Contoh struktur seni dalam bidang seni rupa adalah garis, warna, bentuk, bidang dan tekstur. Bidang seni musik adalah irama dan melodi. Bidang seni tari adalah wirama, wirasa dan wiraga. Bidang seni teater adalah gerak, suara dan lakon.
b.      Tema merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide pokok suatu karya seni dapat dipahami atau dikenal melalui pemilihan subject matter (pokok soal) danjudul karya. Pokok soal dapat berhubungan dengan niat estetis atau nilai kehidupan, yakni berupa: objek alam, alam kebendaan, suasana atau peristiwa yang metafora atau alegori. Namun tidak semua karya memiliki tema melainkan kritik.
c.       Medium adalah sarana yang digunakan dalam mewujudkan gagasan menjadi suatu karya seni melalui pemanfaatan material atau bahan dan alat serta penguasaan teknik berkarya. Tana medium tak ada karya seni.
d.      Gaya atau style dalam karya seni merupakan ciri ekspresi personal yang khas dari si seniman dalam menyajikan karyanya. Menurut Soedarso SP (1987), gaya adalah ciri bentuk luar yang melekat pada wujud karya seni, sedangkan aliran berkaitan dengan isi karya seni yang merefleksikan pandangan atau prinsip si seniman dalam menanggapai sesuatu.
      E.   Nilai Seni
Menurut (Purwadarminto, 1976), kata “nilai” diartikan sebagai harga, kadar, mutu atau kualitas. Untuk mempunyai nilai maka sesuatu harus memiliki sifat-sifat yang penting yang bermutu atau berguna dalam kehidupan manusia. Dalam estetika, “nilai” diartikan sebagai keberhargaan (worth) dan kebaikan (goodness). Menurut Koentjaraningrat,“nilai” berarti suatu ide yang paling baik, yang menjunjung tinggi dan menjadi pedoman manusia/masyarakat dalam bertingkah laku, mengapresiasi cinta, keindahan, keadilan, dan sebagainya Nilai seni dipahami dalam pengertian kualitas yang terdapat dalam karya seni, baik kualitas yang bersifat kasat mata maupun yang tidak kasat mata. Nilai-nilai yang dimiliki karya seni merupakan manifestasi dari nilai-nilai yang dihayati oleh seniman/seniwati dalam lingkungan sosial budaya masyarakat yang kemudian diekspresikan daam wujud karya seni dan dikomunikasikan kepada penikmatnya (publik seni).
Menurut The Liang Gie jenis nilai yang melekat pada seni mencakup:
1) nilai keindahan,
Nilai keindahan dapat pula disebut nilai estetis, merupakan salah satu persoalan estetis yang menurut cakupan pengertiannya dapat dibedakan menurut luasnya pengertian,yakni:
a.       keindahan dalam arti luas (keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual),
b.       keindahan dalam arti estetis murni,
c.       keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan pada prinsipnya mengkaji tentang hakikat keindahan dan kriteria keindahan yang terdapat di alam, dalam karya seni dan benda-benda lainnya.
2) nilai pengetahuan,
3) nilai kehidupan.

      F.  Fungsi dan Tujuan Seni
a.       Fungsi Religi/Keagamaan
Karya seni sebagi pesan religi atau keagamaan. Contoh : kaligrafi, busana muslim/muslimah, dan lagu-lago rohani Seni yang digunakan untuk sebuah upacara yang berhubungan dengan upacara kelahiran, kematian, ataupun pernikahan. Contoh : Gamelan yang dimainkan pada upacara Ngaben di Bali yakni gamelan Luwang, Angklung, dan Gambang. Gamelan di Jawa Gamelan Kodhok Ngorek, Monggang, dan Ageng.
b.      Fungsi Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan misalnya musik. Contoh : Ansambel karena didalamnya terdapat kerjasama, Angklung dan Gamelan juga bernilai pendidikan dikarenakan kesenian tersebut mempunyai nilai sosial, kerjasama, dan disiplin. Pelajaran menggunakan bantuan karya seni. Contoh : gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah atau dokumenter, poster, lagu anak-anak, alat peraga IPA.
c.       Fungsi Komunikasi
Seni dapat digunakan sebagai alat komunikasi seperti pesan, kritik sosial, kebijakan, gagasan, dan memperkenalkan produk kepada masyarakat. Melalui media seni tertentu seperti, wayang kulit, wayang orang dan seni teater, dapat pula syair sebuah lagu yang mempunyai pesan, poster, drama komedi, dan reklame.
d.      Fungsi Rekreasi/Hiburan
Seni yang berfungsi sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan, Sebuah pertunjukan khusus untuk berekspresi atau mengandung hiburan, kesenian yang tanpa dikaitkan dengan sebuah upacara ataupun dengan kesenian lain.
e.       Fungsi Artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersial, misalnya terdapat pada musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa kontemporer, tidak bias dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati para seniman dan komunitasnya.
f.       Fungsi Guna (seni terapan)
Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya kecuali sebagai media ekspresi disebut sebagai karya seni murni, sebaliknya jika dalam proses penciptaan seniman harus mempertimbangkan aspek kegunaan, hasil karya seni ini disebut seni guna atau seni terapan. Contoh : Kriya, karya seni yang dapat dipergunakan untuk perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dai gerabah dan rotan.
g.      Fungsi Seni untuk Kesehatan (Terapi)
Pengobatan untuk penderita gangguan physic ataupun medis dapat distimulasi melalui terapi musik, jenis musik disesuaikan dengan latar belakang kehidupan pasien. Terapi musik telah terbukti mampu digunakan untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis trauma pada suatu kejadian, dan lain-lain. Menurut Siegel (1999) menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan yang dapat merangsang sistem limbic jarikan neuron otak. Menurut Gregorian bahwa gamelandapat mempertajam pikiran.

      G.  Apresiasi Seni
Apresiasi Seni adalah menikmati, menghayati dan merasakan suatu objek atau karya seni lebih tepat lagi dengan mencermati karya seni dengan mengerti dan peka terhadap segi-segi estetiknya, sehingga mampu menikmati dan memaknai karya-karya tersebut dengan semestinya. Effendi.S.E, mengungkapkan bahwa apresiasi adalah mengenali karya sehingga menumbuhkan pengertian, penghargaan, kepekaan untuk mencermatikelebihan dan kekurangan terhadap karya.
Kegiatan apresiasi meliputi :
a.       Persepsi
Kegiatan mengenalkan pada anak didik akan bentuk-bentuk karya seni di Indonesia, misalnya, mengenalkan tari-tarian, musik, rupa, dan teater yang berkembang di Indonesia, baik tradisi, maupun moderen Pada kegiatan persepsi kita dapat mengarahkan dan meningkatkan kemampuan dengan mengidentifikasi bentuk seni.
b.      Pengetahuan
Pemberian pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang diperkenalkan, maupun istilah-istilah yang biasa digunakan di masing-masingbidang seni.
c.       Pengertian
Membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik.
d.      Analisis
Mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang sedang dipelajari, menafsir objek yang diapresiasi.
e.        Penilaian
Melakukan penilaian tehadap karya-karya seni yang diapresiasi, baik secara subyektif maupun obyektif.
f.       Apresiasi

Menurut Soedarso (1987) ada tiga pendekatan dalam melakukan apresiasi yakni : 1). pendekatan aplikatif, 2). pendekatan kesejarahan, 3). Pendekatan problematik. Pendekatan aplikatif, adalah pendekatan dengan cara melakukan sendiri macam-macamkegiatan seni. Pendekatan kesejarahan adalah, dengan cara menganalisis dari sisiperiodisasi dan asal usulnya. Sedangkan pendekatan problematik, dengan caramemahami permasalahan di dalam seni. Seorang pengamat akan berbeda dengan pengamat lainnya dalam menilai sebua pertunjukan seni. Hal ini didasarkan pada pengalaman estetik, dan latar belakang pendidikan yang berbeda.

BAB III
 PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Indonesia adalah bangsa yang  terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya. Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau. Masing-masing suku bangsa memiliki keanekaragaman kesenian tersendiri. Pada kondisi saat ini kesenian banyak yang ditinggalkan, padahal kesenian merupakan jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan hilangnya keanekaragaman seni Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari pengaruh budaya luar dan karakter mayarakat Indonesia yang suka meniru. Dalam menjaga kelestarian seni Indonesia tersebut banyak cara yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan batasan-batasan yang ada. Jangan sampai di saat seni kita diambil bangsa lain, baru kita menyadari betapa bagusnya nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kita itu sendiri. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin lama semakin canggih serta perdagangan bebas yang telah terjadi di dunia khususnya Indonesia telah meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak dan tata krama pergaulan anak remaja, adat budaya Indonesia yang dulu katanya Indonesia kaya akan seni budayanya kini terhapus semua oleh yang namanya kemajuan zaman.
       Perkembangan zaman era Globalisasi sekarang ini amatlah pesat, sehingga membuat kita sering takjub dengan segala penemuan-penemuan baru disegala bidang.


                                                             Daftar Pustaka

                                                   1.      http://www.scribd.com

                                             2.      http://guruvalah.20m.com
                                                             

Makalah perencanaan dlm Manajemen

BAB I
PENDAHULUAN
      1.1    Latar belakang
                        Pada dasarnya, dalam melakukan kegiatan sehari-hari manusia tidak terlepas dengan perencanaan. Tetapi sering tidak disadari bahwa mereka telah melakukan perencanaan. Setiap orang pasti mempunyai tujuan atau suatu cita-cita dalam hidupnya. Dalam usaha mereka untuk mencapai suatu tujuannya mereka pasti mempunyai strategi atau perencanaan bagaimana mewujudkan cita-citanya atau tujuannya tersebut. Perencanaan terjadi disetiap jenis kegiatan. Seseorang jika ingin bertindak untuk melakukan sesuatu apapun pasti mereka menyusun suatu perencanaan kegiatan yang akan dilakukan untuk ke depan.
Sering kita dengar kampanye yang disampaikan oleh bupati, gubernur ataupun presiden itu adalah planning atau sebuah perencanaan yang akan mereka jalankan ketika mereka terpilih. Jadi, penulis dalam kesempatan kali ini akan membahas sedikit tentang planning atau proses perencanaan. Mengapa demikian? Karena kami berfikir bahwa pengetahuan planning itu sangat penting bagi mahasiswa. 
    1.2 Rumusan Masalah
           Dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:
  1.  Apa pengertian perencanaan
  2.  Apa saja macam-macam perencanaan            
  3.  Apa saja jenis perencanaan
     1.3 Tujuan                                                                                                            
           Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk :
           
(1) mengetahui pengertian perencanaan;
           
(2) mengetahui macam-macam perencanaan;
           
(3) mengetahui apa saja hambatan yang ada dalam perencanaan dan cara
                 
mengatasinya

BAB II
PEMBAHASAN
      2.1 Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Merncanakan berarti mengupayakan penggunaan sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya lainya untuk mencapai suatu perencanaan. perencanaan dalam pengertian ini menitikberatkan kepada usaha untuk menyeleksi dan menghubungkan sesuatu dengan kepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk mencapainya.adapaun tokoh lain mengartikan pengertian manajemen sebagai berikut:
a.) Herbert simon (1996) : perencanaan adalah sebuah proses pemecahan masalah yang bertujuan adanya solusi dalam suatu pilihan.
b.) Gordon Rowland (1993) : perencanaan bukan hanya membantu menciptakan solusi tapi juga membantu untuk lebih memahami permasalahan itu sendiri.
Perencanaan secara garis besar diartikan seagai proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana aktivitas kerja organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa (what), siapa (who), kapan (when), dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana (how). Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta programprogram yang dilakukan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau secara formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal adalah merupakan bersama anggota korporasi, artinya setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ami guitar dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-unsur perencanaan. Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsurunsur perencanaan. Unsur pertama adalah tindakan apa yang harus dikerjakan, kedua ada sebabnya rindakan tersebut harus dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut dilakukan, keempat kapa tindakan tersebut dilakukan, kelima siapa yang akan melakukan tindakan tersebut, dan yang terakhir bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
Dalam sebuah perencanaan juga perlu memperhatikan sifat rencana yang baik. Sifat rencana yang baik yakni :
1.      Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami oleh yang menerima     sehingga penafsiran ang berbeda-berbeda dapat ditiadakan.
2.      Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang seebenarnya bila ada perubahan maka tidak semua rencana dirubah dimungkinkan diadakan peneysuaian-penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu walaupun keadaan lain dari yang direncanakan.
3.      Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi harus dijaga stabilitasnya setiap harus ada dalam pertimbangan.
4.       Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemberian waktu dan faktor-faktor produksi kepada siapa tujuan organisasi seimbang dengan kebutuhan.
5.      Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.










     2.1.1 Proses Perencanaan
Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan, terlebih dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer menentukan apa yang akan dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan siapa yang akan mengerjakannya.


Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin mengingkat pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan itu mempunyai kemungkinan dampak yang paling besar pada keberhasilan organisasi. Pada tingkatan top manajer pada umumnya mencurahkan hampir semua waktu perencanannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi dari seluruh organisasi. Manajer pada tingkatan yang lebih rendah merencanakan terutama untuk subunit mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang lebih pendek.
Terdapat pula beberapa variasi dalam tanggung jawab perencanaan yang tergantung pada ukuran dan tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan khusus manajer. Organisasi yang besar dan berskala internasional lebih menaruh perhatian pada perencanaan jangka panjang daripada perusahaan lokal. Akan tetapi pada umumnya organisasi perlu mempertimbangkan keseimbangan antara perencanaan jangka panjang maupun perencnaan jangka pendek. Karena itu penting bagi para mnajer untuk mengerti peranan perencanaan secara keseluruhan.
Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap sebagai berikut :
1.      Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
2.      Merumuskan keadaan saat ini
3.      Mengidentifikasikan segala kemudhan dan hambatan
4.      Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan


      2.1.2 Alasan Perlunya Perencanaan
Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapain tujuantujuan di waktu yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusn yang lebih baik. Oleh karena itu, perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha.
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan :
          1. Untuk mencapai “protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan
    
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.

         2. Untuk mencapai “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian
     
tujuan organisasi.

Beberapa manfaat perencanaan adalah :
1.  Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan
        
lingkungan
2.  Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
3.  Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
4.  Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
5.  Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
6.  Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
7.  Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
8.  Menghemat waktu, usaha, dan dana
Beberapa kelemahan perencanaan adalah :
1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi
    
nyata
2. Perencanaan cenderung menunda kegiatan
3. Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
          4. Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap masalah pada
    
saat masalah tersebut terjadi
5. Ada beberapa rencana yang diikuti caracara yang tidak konsisten

     2.1.3 Hubungan Perencanaan dengan Fungsi Lain
Perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dari fungsi manajemen lainnya. Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan manajerial lainnya adalah saling berhubungan saling tergantung dan berinteraksi.
Pengoranisasian (organizing) adalah perencanaan untuk menunjukkan car dan perkiraan bagaimana mengoranisasikan sumber daya-sumber daya orgnisasi untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
Pengarahan (directing) adalah perencanaan untuk menentukan kombinasi paling baik dari sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk mengarahkan, mempengaruhi dan memotivasi karyawan.
Pengawasan (controlling) adalah perencanaan dan pengawasan yang saling berhubungan erat. Pengawasan bertindak sebagai kriteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana.

      2.2 Tujuan perencanaan

 Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan empat tujuan perencanaan:
a.  Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan non manajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerjasama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanparencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
b.       Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
c.        Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yangterarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapatmengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensidalam perusahaan.
d.       Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yangdigunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah prosesmembandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana,manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan. Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi menunjukan adanya hubunganantara perencanaan dengan kinerja perusahaan.
Perencanaan  juga bertujuan untuk:

1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya.
 
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya.
4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat, biaya, tenaga, dan waktu.
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
7. Menyerasikan dan memadukan bebera
 pa subkegiatan.
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
 MANFAAT PERENCANAAN
1. Standar pelaksanaan dan pengawasan
2. Pemilihan berbagai alternative terbaik
3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan,
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

     2.3 Prinsip – Prinsip Perencanaan
Planning yang efektif didasarkan pada fakta dan informasi, bukan atas dasar emosi ataukeinginan. Fakta-fakta yang relevan dengan situasi yang sedang dihadapi berhubungan eratdengan pengalaman dan pengetahuan seorang manajer. Dibutuhkan cara berfikir yang berefleksi; juga dapat dibantu oleh imaginasi dan forecast. Selanjutnya Harold Koontz danCyril O'Donnell[10] dalam buku principles of management mengemukakan prinsip-prinsip planning sebagai berikut :
a.   Prinsip membantu tercapainya tujuan (principle of contribution to objective). Setiap perencanaan dan segala perubahannya harus ditunjukkan kepada pencapaian tujuan.
b.   Prinsip pengutamaan perencanaan (principle of primacy of planning). Perencanaanmerupakan keperluan utama daripada manajer, fungsi lainnya adalah organizing,staffing, directing, dan control. Seorang manajer tidak akan dapat melaksanakanfungsi-fungsi manajemen lainnya tanpa mengetahui tujuan dan pedoman dalammelaksanakan kebijaksanaan.
c.   Prinsip pemerataan perencanaan (principle of pervasiveness of planning).Walaupun fungsi manajemen itu sama pentingnya baik dalam ketentuan maupun pelaksanaannya, tetapi harus diingat bahwa prinsip pemerataan perencanaanmemegang peranan penting, mengingat manajer dalam tingkat tinggi banyak mengerjakan perencanaan dan bertanggungjawab atas berhasilnya rencana tersebut.Tidak pernah ada seorang manajer yang tidak mengerjakan perencanaan







     2.3.1 Hambatan dalam Penetapan dan Tujuan dan Perencanan
a. Tujuan yang Tidak Tepat
Tujuan yang tidak tepat mempunyai banyak bentuk. Membayar deviden yang besar kepada pemegang saham mungkin tidak jika dananya didapatkan dengan mengorbankan penelitian dan pengembangan tujuan mungkin juga tidak tepat jika tujuan tersebut tidak dapat dicapai. Jika Kmart menetapkan tujuan untuk memperoleh lebih bayak pendapatan dibanding Wal-Mart tahun depan, karyawan perusahaan mungkin. Tujuan juga tidak tepat jika tujuan itu menepatkan terlalu banyak penekanan pada ukuran kuantitatif maupun kalitatif dari keberhasilan.
b. Sistem Penghargaan yang Tidak Tepat
Dalam beberapa lingkungan, sistem penghargaan yang tidak tepat merupakan hambatan dalam penetapan tujuan dan perencanaan.

c. Lingkungan yang Dinamis dan Kompleks
Sifat dari suatu lingkungan organisasi juga merupakan hambatan bagi penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif. Perubahan yang cepat, inovasi teknologi, dan persaingan yang ketat juga dapat meningkatkan kesulitan bagi suatu organisasi untuk secara akurat mengukur kesempatan dan ancaman di masa mendatang.
d. Keengganan untuk Menetapkan Tujuan
          Hambatan lain terhadap perencanaan yang efektif adalah tujuan bagi mereka sendiri dan untuk unit-unit yang merupakan tanggung jawab mereka. Alasan untuk ini mungkin adalah kurangnya rasa percaya diri atau takut akan kegagalan. Jika seorang manajer menetapkan suatu tujuan spesifik, ringkas, dan berhubungan dengan waktu, maka apakah ia mencapai atau tidak mencapai tujuan tersebut akan tampak nyata. Manajer yang secara sadar atau tidak sadar berusaha untuk menghindari tingkat tanggung jawab ini lebih mungkin untuk menghindari usaha perencanaan organisasi. Pfizer, suatu perusahaan farmasi besar, mengalami masalah karena manajernya tidak menetapkan tujuan untuk penelitian dan pengembangan. Sebagai akibatnya, organisasi tersebut jauh tertinggal di belakang karena manajer tidak memiliki cara untuk mengetahui seberapa efektif usaha penelitian dan pengembangan mereka sebenarnya.
e. Penolakan terhadap Perubahan
Hambatan lain dalam menetapkan tujuan dan perencanaan adalah penolakan terhadap perubahan. Perencanaan pada intinya terkait dengan perubahan sesuatu dalam organisasi. Avon Products hampir membuat dirinya sendiri bangkrut beberapa tahun yang lalu karena perusahaan bersikeras melanjutkan kebijakan pembayaran deviden yang besar kepada para pemegang sahamnya. Ketika laba mulai turun, manajer menolak memotong deviden dan mulai melakukan pinjaman untuk membayar deviden tersebut. Hutang perusahaan meningkat dari $3 juta menjadi $1,1 miliar dalam waktu delapan tahun. Pada akhirnya, manajer terpaksa menyelesaikan masalah dan memotong deviden.
f. Keterbatasan
Keterbatasan (constraints) yang membatasi apa yang dapat dilakukan organisasi merupakan hambatan utama yang lain.

    2.4 Jenis-Jenis Perencanaan
Ada beberapa macam perencanaan yang ditinjau dari beberapa segi,yaitu:
A. Jenis perencanaan menurut prosesnya :
(1) Policy Planning, suatu rencana yang memuat kebiajkankebijakansaja, tentang garis besar atau pokok dan bersifatumum. Mengenai apa dan bagaimana melaksanakan kebijakanitu tidak dirumuskan. Contohnya ada pada GBHN.
(2) Program Planning, merupakan perincian dan penjelasandaripada policy planning. Dalam perencanaan ini biasanyamemuat, hal-hal berikut:(a) Ikhtisar tugas-tugas yang harus dikerjakan(b) Sumber-sumber dan bahan-bahan yang dapat digunakan(c) Biaya, personalia, situasi dan kondisi pekerjaan(d) Prosedur kerja yang harus dipatuhi(e) Struktur organisasi yang harus dipenuhi
(3) Operational Planning (perencanaan kerja), yakni suatuperencanaan yang memuat hal- hal yang bersifat teknis seperticara-cara pelaksanaan tugas agar berhasil mencapai tujuanyang lebih tinggi. Hal-hal yang seringkali dimuat dalamperencanaan ini adalah: Analisa daripada program perencanaan(a) Penetapan prosedur kerja(b) Metode-metode kerja(c) Tenaga-tenaga pelaksana(d) Waktu, dan sebagainya

B. Jenis perencanaan menurut jangka waktunya :
(1) Long Range Planning, yaitu perencanaan jangka panjang yangdalam pelaksanaannya membutuhkan waktu lebih dari tigatahun
(2) Intermediate Planning, yaitu perencanaan jangka menengahyang waktu pelaksanaanya membutuhkan waktu antara 1hingga tiga tahun
(3) Short Range Planning, yaitu perencanaan jangka pendek yangpelaksanaannya membutuhkan waktu kurang dari 1 tahun


C. Jenis perencanaan menurut wilayah pelaksanaannya :
(1) National Planning, yakni rencana yang diperuntukkan bagiseluruh wilayah Negara
(2) Regional Planning, yakni rencana untuk suatu daerah
(3) Local Planning, yakni rencana untuk suatu daerah yang sangatterbatas.
D. Jenis perencanaan menurut penggunaannya :
(1) Single Use Planning, yaitu suatu perencanaan hanya untuksekali pakai saja. Dalam artian jika rencana tersebut telahtercapai, maka tidak akan digunakan lagi
(2) Repeats Planning, yaitu perencanaan yang dipakai secaraberulang-ulang, walaupun sudah dilaksanakan berkali-kali
E. Jenis perencanaan dilihat dari segi luasnya usaha kegiatan :
1. General Planning, suatu rencana yang dibuat secara garis besardan menyeluruh untuk kegiatan kerja sama yang lebih luas.Misalnya rencana Kepala Bidang Kanwil untuk satu tahunpelajaran
2. Special (Concentrated) Planning, suatu rencana mengenai keegiatan khusus, misalnya perencanaan yang dilakukan olehkepala sekolah untuk mengatasi kesulitan belajar dikelas IPS.
Perencanaan telah diterapkan pada semua jenis kegiatan dan sesungguhnya terdapat berbagai jenis perencanaan. Beberapa rencana meliputi: kegiatan yang sangat luas, sedangkan ada juga yang meliputi kegiatan terbatas saja, ada yang semata-mata meliputi pertimbangan operasional, sedangkan yang lain menitikberatkan pada pelaksanaan, biaya,kualitas atau unsur-unsur penting lainnya.
Menurut G.R. Terry bahwa jenis rencana dapat di klasifikasikan menjadi:
a. Rencana Pengembangan
b. Rencana Pemakai
c. Rencana Anggota-Anggota Manajemen
Klasifikasi dari rencana-rencana tersebut adalah sesuai dengan waktu yang di liput oleh rencana-rencana yang bersangkutan. Dengan demikian terdapat rencana-rencana dilihat dari segi waktu jangka panjang (meliputi waktu lima tahun atau lebih) dan rencana jangka pendek (meliputi waktu dua tahun atau kurang). Rencana-rencana yang meliputi waktu tiga hingga limatahun kadang-kadang dianggap berjangka pendek atau juga dianggap jangka panjang, tergantung dari organisasi yang bersangkutan, ada juga menyatakan rencana-rencana seperti adalah berjangka sedang, tetapi tidak begitu umum disebut demikian. G.R. Terry lebih condong memakai periode waktu membenarkan pengeluaran-pengeluaran seperti  ditetapkan di dalam rencana yang bersangkutan.Artinya, mereka menginginkan agar rencana mencakup waktu yang diperlukan untuk menutup komitmen pengeluaran mereka. Hal tersebut sering dinyatakan sebagai Recovery Cost. Menerima konsepsi komitmen tersebut berarti bahwa yang direncanakan itu selalu berbeda,tergantung dari hal-hal tersebut di atas dan keyakinan dari para top manajer. Jenis-jenis rencana lainnya ialah rencana orientasi dan rencana operasional.Rencana-rencana tersebut dapat berupa rencana jangka pendekdan rencana jangka panjang.Rencana orientasi berusaha untuk memperjelas sasaran-sasaran perusahaan yang masih aktuil, kegiatannya, kemampuan, personil dan hubungannya dengan para langganan. Dengan latar belakang rencana rencana seperti itu, dapat dibuat proyeksi tentang hal-hal yang diharapkan akan terjadi. Sebaliknya, rencana-rencana tersebut dapat memberi evaluasi kepada para manajer tentang situasi, rencana. Rencana-rencana operasional meliputi kegiatan-kegiatan yang segera akan dilaksanakan. Ia dapat menjawab siapa yang akan melaksanakan apa mengaktifkan sumber-sumber fisik. yakni fasilitas, bahan dan personil,merupakan hal-hal yang dicakup oleh rencana tersebut.



2.5  Tipe-Tipe Perencanaan
Perencanaan dan rencana dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara yang berbeda. Meskipun proses dasar perencanaan adalah sama bagi setiap menejer, dalam praktek perencanaan dalam mengambil berbagai bentuk. Ini disebabkan beberapa alasan. Pertama, perbedaan tipe organisasi mempunyai perbedaan misi, dimana pendekatan perencanaan yang digunakan berbeda pula. Kedua, bahkan dalam suatu organisasi yang sama dibutuhkan tipe-tipe perencanaan yang berbeda untuk waktu-waktu yang berbeda. Ketiga, manajer-manajer yang berlainan akan mempunyai gaya perencanaan yang berbeda.
 Ada lima dasar yang digunakan dalam mengklasifikasikan perencanaan, yaitu:
1.      Bidang fungsional : Mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia.  Setiap faktor memerlukan tipe perencanaan yang berbeda. Misalnya: rencana produksi meliputi perencanaan kebutuhan bahan,scheduling atau penjadwalan produksi, jadwal pemeliharaan mesin, dan sebagainya.
2.      Tingkatan organisasional : termasuk keseluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja organisasi. Teknik-teknik dan isi perencanaan berbeda untuk tingkatan yang berbeda pula. Perencanaan organisasi keseluruhan akan lebih kompleks daripada rencana kerja organisasi.
3.      Karakteristik (sifat) rencana : meliputi faktor-faktor kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif. Misalnya : rencana pengembangan produk biasanya bersifat rahasia, rencana produksi lebih bersifat kuantitatif dibanding rencana personalia.
4.      Waktu : menyangkut rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
1.Jangka pendek < 1 tahun
2.Jangka menengah 1 – 5 tahun
3.Jangka panjang > 5 tahun  
5.      Unsur-unsur rencana: dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan dan sebagainya.  Perencanaan berbagai tingkatan dan setiap tingkatan merupakan bagian dari tingkatan yang lebih tinggi.



Ada dua tipe utama rencana yaitu:
1.      Rencana-rencana strategik (strategic plans), yang dirancang memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas, mengimplementasikan misi yang memberikan alasan khas keberadaan organisasi.
2.      Rencana-rencana operasional (operational plans), penguraian lebih terperinci bagaimana rencana-rencana strategik akan dicapai.
Ada dua tipe rencana-rencana operasional, yaitu:
a.)   Rencana sekali pakai (single-use plans) dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila telah dicapai. Tipe-tipe pokok rencana sekali pakai adalah program, proyek dan anggaran.b.)
b.)    Rencana tetap (standing plans) merupakan pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang- ulang. Wujud umum rencana-rencana tetap adalah kebijaksanaan, program dan aturan.

     2.6  Langkah-langkah perencanaan

Perencanaan membutuhkan pemkiran yang mendalam dengan pemikiran yang mendalamakan membantu proses perencanaan yang akan buat. Pemikiran tersebut dilandasi dengan keikhlasan dan keinginan untuk merencanakan suatu sebuah perencanaan bersama. Lebih dari dalam proses perencanaan hendaknya memperhatikan pendapat dan aspirasi bersama, Islam menurut Asnawir dalam bukunya Manajemen Pendidikan, paling tidak dalam menyusun perencanaan pendidikan, termasuk perencanaan pendidikan Islam, perlu memperhatikan empat unsure:
·         Pertama tujuan hendaknya jelas, yang tercakup perumusan sasaran untuk mencarisolusi dari problem yang ada.
·         Kedua, menetapkan teknik pengumpulan dan pengolahan data.
·         Ketiga, berorentasi ke masa depan yang bersifat prediksi. Keempat, adanya kegiatan yang tersusun, terangkai untuk mencapai tujuan.
·         Keempat unsur tersebut hendaknya menjadi perhatian bagi manajer sebelum menyusun perencanaan. Hal ini perlu karena berhubungan dengan kualitas, efektifitas dan efesiensi dalam isi kebijakan yang tersusun dalam perencanaan.
Langkah-langkah perecanaan diantaranya:
a.          Menetapkan tugas dan tujuan Antara tugas dan tujuan tidak dapat dipisahkan, suatu rencana tidak dapat diformulir tanpa ditetapkanterlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan tujuannya. Tugas diartikan sebagai apa yang harus dilakukan, sedang tujuan yaitu suatu atau nilai yang akan diperoleh.
b.         Observasi dan analisa Menentukan factor-faktor apa yang dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan (Observasi) bila sudah diketahui dan terkumpul, maka dilakukan analisa terhadapnya untuk ditentukan mana yang digunakan.
c.        Mengadakan kemungkinan-kemungkinan Faktor yang tersedia memberikan perencanaan membuat beberapa kemungkinan dalam pencapaian tujuan. Dimana kemungkinan yang telah diperoleh dapat diurut atas dasar tertentu, misalnya lamanya penyelesian, besarnya biaya yang dibutuhkan efisiensi dan efektivitas dan lain sebagainya.
d.       Membuat sintesa Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-kemungkinan yang ada dengan cara mengawinkan sitesa dari kemungkinan-kemungkinan tersebut. Kemungkinan-kemungkinan yang ada mempunyaikelemahan-kelemahan.
     2.6.1 Kerangka Waktu Perencanaan
1.      Rencana Jangka Panjang
Suatu rencana jangka panjang (long-range plan) meliputi banyak tahun, mungkin bahkan beberapa dekade.
2.      Rencana jangka Menengah
Suatu rencana yang agak bersifat sementara dan lebih mudah berubah dibanding rencana jangka panjang. Rencana jangka menengah biasanya meliputi periode satu hingga lima tahun dan terutama penting bagi manajer menengah dan manajer lini.
3.      Rencana jangka Pendek
Seorang manajer juga mengembangkan suatu rencana jangka pendek, yang memiliki kerangka waktu satu tahun atau kurang. Rencana jangka pendek (short-range plan) sangat mempengaruhi aktivitas seharihari manajer.
Menurut Louis A.Allen(1963), perencanaan terdiri atas aktivitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berfikir kedepan dan mengambil keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada waktub yang akan datang. Berikut ini aktivitas tersebut.
1.      Prakiraan (forecasting) merupakan suatu usaha yang sistematis untuk memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yang telah diketahui.
2.      Penetapan Tujuan (estabilishing objective) merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.
3.      Pemograman(pr0graming) adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan:
langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan.
Unit dan anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah
Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah
4.      Penjadwalan (scheduling) adalah penetapan waktu menurut kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
5.      Penganggaran (budgeting) merupakan suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya keuangan(funansial recoures) yang disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu.
6.      Pengembangan Prosedur(developing procedure) adalah suatu aktivitas menormalisasikan cara  teknik, dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan.
7.      Penetapan dan interpretasi kebijakan(establishing and interpreting policies) adalah suatu aktivitas yang dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi mana manajer dan bawahannya akan berkerja. Suatu kebijakan adalah suatu keputusan yang senantiasa berlaku untuk permasalahan yang timbul berulang demi suatu organisasi.
   2.6.2 Unsur – Unsur Perencanaan
Unsur - unsur dari perencanaan : hasil akhir karena hasil akhir merupakan tujuan atausasaran yang akan dicapai dalam suatu perencanaan ,Alat - alat sebagai pemilihan dari kebjaksanaan strategis prosedur dan prakteknya,Sumber mencakup kwantitas mendapatkandan mengalokasiakan bermacam macam sumber antara lain tenaga kerja keuangan, Pelaksanaan, Pengawasan.
BAB III
PENUTUP

 3.1  Kesimpulan
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis, bukan hanya pada intuisi 8 dugaan.
Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu perencanaan organisasi dan perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi terbagi menjadi 3 yaitu perencanaan strategis, taktis dan operasional. Adapun kerangka waktu dala perencanaan organisasi yaitu sebagai berikut : rencana jangka panjang, jangkah menengah, dan jangka pendek.
Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan. Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat, penolakan terhadap perubahan dan keterbatasan.












DAFTAR PUSTAKA

 Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga - Jakarta
 Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE – Yogyakarta
 Siswanto , bedjo,.2005.Pengantar  Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta
 Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga – Jakarta